Setiap donasi adalah doa yang bekerja. Mari bergerak bersama menjaga bumi, menolong sesama, dan menumbuhkan harapan. Karena iman sejati bukan hanya dirasakan-tapi diwujudkan dalam aksi.
Agama, Demokrasi, Kemakmuran
Setiap donasi adalah doa yang bekerja. Mari bergerak bersama menjaga bumi, menolong sesama, dan menumbuhkan harapan. Karena iman sejati bukan hanya dirasakan-tapi diwujudkan dalam aksi.
Kita begitu sibuk mengejar surga, sampai lupa belajar agama dan moral sosial.
Agama lokal Indonesia perlahan hilang, bukan karena kalah dalam keyakinan, tapi karena disingkirkan dari ingatan kolektif bangsa sendiri.
Pertanyaan tentang kenapa Rasulullah lahir di Arab bukan soal geografi—tapi soal takdir yang disiapkan jauh sebelum manusia berpikir tentang sejarah.
Generasi Beta lahir di tengah perubahan besar — antara optimisme teknologi dan kegelisahan sosial. Mereka adalah cermin masa depan bangsa yang sedang mencari arah.
Kadang perbedaan bukan soal iman, tapi soal lidah manusia yang menafsirkan surga dengan bahasa masing-masing.
Kita sering takut pada iblis di luar diri, padahal yang paling berbahaya adalah iblis yang berbisik di dalam kepala kita sendiri.
Setiap kehidupan membawa akhir, tapi tak ada yang tahu kapan ia datang. Mungkin, tanda-tandanya sudah lebih dulu berbisik di tubuh dan waktu.
Ketika agama dan kekuasaan berjalan beriringan, sulit membedakan mana yang menyelamatkan manusia, dan mana yang sedang memanfaatkannya.
Kita sering mengira hijab lahir dari ajaran agama. Tapi sejarah ternyata lebih tua dari iman—dan kadang, iman justru belajar dari budaya.
Kita terlalu lama diajarkan bahwa konflik Palestina–Israel adalah perang agama. Padahal, sejarah mencatatnya sebagai pertarungan politik, wilayah, dan tafsir kebenaran yang terlanjur disucikan.
Zionisme bukan sekadar politik, ia adalah ideologi kekuasaan yang menukar iman dengan kekerasan, dan menjadikan kemanusiaan sebagai korban.
Para ulama dulu berbeda tanpa saling meniadakan. Tapi kini, perbedaan ulama dalam Islam justru berubah jadi bahan caci dan alat kebencian.
Kadang, revolusi pendidikan nggak butuh kurikulum baru — cukup dari sepiring makan siang bergizi di sekolah.
Mungkin tenologi kuno yang hilang tidak pernah benar-benar lenyap — hanya menunggu manusia modern berhenti sombong, dan kembali belajar mendengar suara batu.
Dari simbol ibadah menjadi lambang nasionalisme, peci membawa cerita panjang tentang identitas dan keberanian menjadi Indonesia.
Misteri peradaban yang hilang bukan soal masa lalu yang lenyap, tapi tentang manusia yang lupa jalan pulang menuju pengetahuan sejatinya.